Ayam mentega
Bahan-bahan :
1 ekor ayam potong kecil-kecil (35 bagian)
2 sdm kecap asin
2 sdm saos Inggris
2 sdm Angchiu (arak Cina)
10 buah lokiodibelah 2 bagian
7 sdm kecap manis
3 buah jeruk limau dibelah 2 bagian
3 sdm mentega
1/2 sdt lada bubuk
1/2 buah bawang bombai dirajang
4 siung bawang putih dicincang
Garam secukup nya
Cara Membuat:
Lumuri ayam dengan satu sendok makan kecap asin, satu sendok the
garam, satu sendok makan kecap inggris, diam kan selama 15 menit.
Goreng ayam hingga kecoklatan, sisihkan.
Tumis bawang putih dan bawang bombai dengan mentega hingga harum.
Campur jadi satu, saosinggris,kecapmanis, kecapasindanangchiu.
Tuang kan campuran saos kedalam tumisan bawang, masuk kanlokio, ayam, air jeruk li
Sabtu, 18 Mei 2013
Struktur Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Pengertian Struktur Pasar
Struktur
pasar adalah
penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri
seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri,
mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri.
Pada analisa
ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistik dan
monopsoni).
Pasar
Persaingan Sempurna
Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain.
Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna
Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen.
Ciri-ciri
dari pasar monopoli adalah:
1) hanya ada
satu produsen yang menguasai penawaran;
2) tidak ada
barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) produsen
memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4) tidak ada
pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa
keunggulan perusahaan.
Ada beberapa
penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai
berikut:
1)
Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan
pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti
PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil
pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan
produk tersebut.
3) Hasil
cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber
daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai
oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal
yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan
penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri
dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang
yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman
aqua.
3) Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam
pasar.
4) Satu di
antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa
pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan
harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari
produk oligopoli: semen, air mineral.
Pasar Duopoli
Duopoli
adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua
perusahaan.
Contoh:
Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana
terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar
monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi
barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk
yang sejenis.
Contoh:
produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan,
kesehatan
dan lain-lain.
Ciri-ciri
dari pasar monopolistik adalah:
1) Terdapat
banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang
yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para
penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar
masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Pasar Monopsoni
Bentuk pasar
ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya.
Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam
pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan
dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang
ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya
pembeli alat-alat kereta api.
Sabtu, 11 Mei 2013
Ongkos dan Penerimaan
A. Macam-Macam
Ongkos dan Kurva Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan
saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan.
Sedangkan
yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang
gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan
hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang
dihasilkan
Macam-macam
ongkos diantaranya sebagai berikut :
- Biaya Tetap (Fixed Cost : FC)
yaitu,
merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor),
yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap
dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output
yang dihasilkan.
- Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC)
yaitu
merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel
faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
- Biaya Total (Total cost : TC)
yaitu
merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
- Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC)
yaitu
merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage
fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan
rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi
biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.
- Biaya Marginal (Marginal cost : MC)
yaitu
merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit
output.
- Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC)
biaya hasil
bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
- Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC)
diperoleh
dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Secara
sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :
TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO
AVC = VC : Q ATC = TC : Q
Ongkos
produksi dibedakan menjadi :
- Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam
suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai
peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah.
Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini
adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan
sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi
jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
- Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam
ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi
jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan
ongkos variabel.
B. Penerimaan
(Revenue)
Penerimaan adalah segala penerimaan
produsen dari hasil penjualan outputnya.
Kurva
penerimaan adalah
kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus
utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum,
yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Macam-macam
penerimaan :
- Total penerimaan (Total revenue : TR)
yaitu total
penerimaan dari hasil penjualan outputnya.
Pada pasar
persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga
yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa
dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional)
dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar
persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin,
karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,
dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada
titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
- Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR)
yaitu
rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan,
yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan
barang yang dijual.
- Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)
yaitu
penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
C. Keuntungan
Maksimum
Permintaan
dan Hasil Jualan
Didalam
menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua
hal yang harus diperhatikan yaitu : Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
- Permintaan Pasar dan Perusahaan
- Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total
Terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah : Hasil penjualan rata-rata,
Hasil penjaulan marginal dan Hasil penjualan total.
Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek syarat dari pemaksimuman keuntungan didalam jangka
pendek adalah pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan
dengan dua cara yaitu : Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total
Menunjukkan keadaan dim
Perilaku Produsen
Perilaku Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan
barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah
usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow
consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau
jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Terdapat dua
macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor
produksi asli
Yang
termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
- Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor
produksi turunan
Yang termasuk
faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).
Fungsi
Produksi
Fungsi
produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output).
Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi
dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja,
maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan
satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah
mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
Secara
matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R,
C, T)
Dimana :
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T
= teknologi (technology)
Sebuah usaha
produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang
sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari
peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan
dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah
usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik
bisnis.
Bila orang
itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha,
maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya.
Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan
mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar
berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.
Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi,
rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b.
Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk
mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c.
Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan
membimbing anak buahnya.
d.
Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan
kerja tersebut.
Persaingan
globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan
perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya
perusahaan dalam persaingan.
Produksi Optimal
Penentuan
pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan,
karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan
kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu:
pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat.
Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui
pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Dalam
melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok
permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis
incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya
tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola
produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya
lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk
menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan
dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.
Least Cost
Combination
Isoquant
atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai
kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang
menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang
sama.
Marjinal
Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input
L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang
dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin
kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.
Kendala
Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau
Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh
dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini
harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran
tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan
dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤
C atau
PKK + PLL =
C
Kombinasi
Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
- Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
- Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:
Langganan:
Postingan (Atom)