Nama : SYAHRAIN
NADHROH
NPM : 16111971
Kelas : 2KA39
1. Definisi dan metodologi
ekonomi.
Ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan
(Ingg: scarcity). Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau
pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Metodologi ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah,
yang berhubungan dengan ekonomi,
termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum
meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari 'metode'.
2. Masalah-masalah yang
mempengaruhi mekanisme harga.
- Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for whom secara adil.
- Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
- Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
- Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
- Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.
3. Definisi sistem ekonomi dan
macam-macam sistem ekonomi.
Definisi sistem ekonomi
Sistem ekonomi merupakan
perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian.
Macam-macam
sistem ekonomi
1.
Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi
sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor
produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem
ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah
kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan
didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
2.
Sistem Ekonomi Liberal-Kapitalis
Sistem ekonomi
liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi
pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan
individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara
garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
1. Adanya pengakuan yang luas terhadap
hak pribadi
2. Praktek perekonomian di atus menurut
mekanisme pasar
3. Praktek perekonomian digerakan oleh
motif keuntungan (profile motife)
3.
Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi )
Di samping
kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang
merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar
donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi
campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau
negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam
meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih
tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India).
Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini,
kadang-kadang condong kapitalistik. Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau
sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, merupakan sistem
ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun
demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi
liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang masuk
ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi.
Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah
negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.
Penentuan
Harga Permintaan dan Penawaran
1. Definisi penawaran dan
permintaan.
Teori penawaran dan
permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan
permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual
di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro
terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual.
Definisi Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada
waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
- Harga barang itu sendiri.
- Harga sumber produksi.
- Tingkat produksi.
- Ekspektasi/perkiraan.
Definisi Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang
ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada
waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
- Harga barang itu sendiri.
- Harga barang lain yang berkaitan.
- Tingkat pendapatan.
- Selera konsumen.
- Ekspektasi/perkiraan.
2. Hukum
permintaan dan penawaran.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum
yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat
harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun
tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku
asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan
atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga,
jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga
barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut
hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:
“Semakin tingi
harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku
apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris
paribus).
3. Faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran.
Tingkat permintaan akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah :
perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan
banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat
penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang
digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
a. Menjelaskan apa yang
mempengaruhi pergeseran kurva permintaan dan penawaran.
Kurva
permintaan dapat berubah karena:
1.
|
Perubahan
Harga
Perubahan
harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri. b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada saat
harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah
permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00,
maka permintaan meningkat menjadi 70 unit.
|
||||
2.
|
Perubahan
Pendapatan Masyarakat
Pendapatan
masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan
masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan
meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan turun
menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.
|
|
Dari
data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya.
Diskusikan dengan teman Anda lalu cocokkan dengan kunci jawaban!
|
Pada saat
harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik menjadi
Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat harga
turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi 1.300
unit.
|
|
4. Penentuan harga keseimbangan.
Harga keseimbangan atau
harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan
dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan
untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga
adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh
karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai
tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga
pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses
mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian
tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan
kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar