Rabu, 17 April 2013

Perilaku Konsumen


 A.    PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa, Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Jadi, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori menurut ilmu ekonomi tentang pertanyaan-pertanyaan di atas.
B.     PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
1.      Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut: 

a. Utility bisa diukur dengan uang.
b.      Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa "Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun".
c.       Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Contoh soal :
Contoh soal Pendekatan Utilitas Kardinal
Perhatikan tabel berikut

Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24

a.       Dari skedul TUy, carilah skedul MUy dan Gambarkan skedul TUy, dan MUy serta tunjukkan titik jenuhnya.
b.      Jelaskan bentuk kurva MUy tersebut dalam arti kemiringan kurva TUy.

Jawaban !
a.        
Qy
0
1
2
3
4
5
6
7
TUy
0
4
14
20
24
26
26
24
MUy
4
10
6
4
2
0
-2

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgParLdAWoTZWeNFa73yHiqQNV1G2oxDHiW_PFp6ZDwmxLvz7U7GRHpYPlODmU5ul5xetjS3WIxaNSWVgMvsEnH4v1etzlXmTYFSPXIH4m3rNKQeJG7n3LTGOPWuchhkvcskUfBCRawJYg/s320/soal+kardinal.png  b.     MUx dalam gambar di samping adalah sama dengan kemiringan rata-rata dari kurva TUy. Misalnya, pergerakan dari 0 ke 1 unit Y yang dikonsumsikan menyebabkan TUx naik dari 0 menjadi 4 util. jadi, perubahan utilitas total akibat naiknya konsumsi Y sebesar 1 unit adalah 4 util. inilah MUy dan sama dengan kemiringan bagian OA dari fungsi TUx dalam gambar. Demikian pula, bila jumlah Y yang dikonsumsi per periode waktu naik dari 1 menjadi 2 unit, utilitas total naik dari 4 menjadi 14 util atau naik sebesar 10 util. jadi MUy adalah 10 dan sama dengan kemiringan fungsi TUy antara titik A dan titik B. kemudian antara titik E dan F, TU berbentuk horizontal. Jadi kemiringannya, atau MUy adalah 0. Ke sebelah kanan dari titik F, TUy mempunyai kemiringan negatif sehingga MUy juga negatif.

2.      Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
·         Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
·         Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
·         Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
·         Turun dari kiri atas ke kanan bawah.
·         Cembung ke arah origin. 
·         Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong. 
·         Indifference Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Contoh soal :
Contoh soal Pendekatan Utilitas Ordinal

Anggaplah harga komoditi Y adalah 1per unit sedangkan harga komoditi X adalah 2 per unit dan misalkan pendapatan nominal individu adalah 16 per periode waktu dan semua dibelanjakan pada X dan Y.
a.       Gambarkan garis kendala anggaran untuk konsumen ini
b.      Jelaskan alasan dari bentuk dan sifat garis kendala anggaran dalam pertanyaan (a)
c.       Carilah persamaan khusus dari garis kendala anggaran tersebut dan tunjukkan pula cara yang ekuivalen untuk menyatakan persamaan khusus garis kendala anggaran tersebut.

Jawaban !

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF1sLpPdBq4B3q0nAFIvcb5bHI_q5g_pvQSuvSUeNno9lc9cWi4iK9s7as0z1s6W8Mqovv-8PTnPLhR-x3haOIBeJmGh4V3iNAK7qJSnYMEJF_38x50EsdTbfHcOuryLmwrZHq-Fbm4Tk/s320/soal+ordinal.png
  1.  jika konsumen ini membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi Y, dia dapat membeli 16 unit. Jika dia membelanjakan semua pendapatannya untuk komoditi X, dia dapat membeli 8 unit. Dengan menghubungkan kedua titik ini dengan sebuah garis lurus, kita memperoleh garis kendala anggaran yang memberi kita semua kombinasi yang berbeda dari X dan Y yang dapat dibeli konsumen itu. jika dia dapat membeli 16Y dan OX, 14Y dan 1X, 12Y dan 2X, OY……., dan 8X. perhatikanlah bahwa untuk tiap unit Y yang dikorbankan, konsumen tersebut dapat membeli 1 unit X tambahan. Kemiringan garis anggaran ini mempunyai nilai -2 dan tetap konstan. Juga perlu diperhatikan bahwa semua titik pada garis anggaran menunjukkan bahwa konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk X dan Y.  yaitu, PxQx + PyQy = M = 16.
  2.  
Titik potong terhadap y = M/Py = 16/1 = 16. Kemiringan garis anggaran=-Px/Py=-2/1=-2. Oleh karena itu, persamaan garis khusus anggaran diberikan oleh Qy = 16 – 2Qx. dengan mensibstitusikan berbagai nilai Qx ke dalam persamaan ini, kita memperoleh nilai-nilai yang sesuai untuk Qy. Jadi, bila Qx = 0, maka Qy = 16; bila Qx = 1, maka Qy = 14; bila Qx = 2, Qy = 12;…… ; bila Qx = 8, Qy = 0.



Cara lain untuk menuliskan garis anggaran ini adalah
(2)(Qx) + (1)(Qy) = 16 
Dengan mensubstitusikan berbagai jumlah suatu komoditi ke dalam persamaan tersebut, diperoleh jumlah komoditi lain yang sesuai dengan komoditi yang harus di beli konsumen bila dia ingin bertahan pada garis anggarannya. Misalnya bila Qx = 2, konsumen harus membeli 12 unit Y bila ia masih ingin berada di garis anggarannya (yaitu bila ia membelanjakan seluruh pendapatannya sebesar 16 untuk X dan Y).

C.     Menjelaskan bagaimana kepuasan konsumen terhadap macam- perilaku konsumen

Ada beberapa factor yang mempengaruhi perilaku konsumen
·         Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya,
·          tingkat sosial,
·          klompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari :
·         pengalaman belajar
·         kepribadian, sikap dan keyakinan. 
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.  Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.

D.    Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.
A. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).
B. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
C. Pendapatan
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil.

E.     Produsen

Pada saat membeli suat barang, misalkan di pasar ataupun superarket. Kita sering melihat barang-barang yang dijual yang di dalam kemasannya terdapat perusahaan yg membuat atau mengedarkannya. Dan perusahaan yang mengedarkan barang tersebut bisa kita sebut sebagai produsen. Produsen dalam hal ini dapat diartikan dalam arti memproduksi suatu barang. Berbeda dengan produsen dalam arti ekonomi, produsen dalam arti ekonomi adalah seseorang atau lebih yang menjual barang atau jasa di pasaran. Objek yang biasa di pasarkan seperti di warung-warung, pertokoan, hingga supermarket. Biasanya produsen tidak menjual hanya barang, tetapi banyak produsen-produsen menawarkan berbagai jasa. Misalnya jasa pengiriman barang  perusahaan TIKI. Perushaan TIKI ini bisa dibilang sebagai produsen. Sedangkan barang yang di jual oleh produsen dan di terima pasaran untuk menjualnya disebut produksi. Selain itu produksi juga bisa dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi biasanya dibagi menjadi dua, yaitu produksi yang di lakukan produsen dengan menambah nilai guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan poduksi jasa. Produksi yang menambah nilai guna dan merubah sifat dan bentuknya disebut produksi barang. Tujuan produsen untuk memproduksi barangnya jelas, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kehidupan sehari-harinya. Guna suatu barang atau jasa yang timbul karena kegiatan produksi dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       guna bentuk (form utility)
b.      guna tempat (place utility)
c.       guna waktu (time utility)
d.      guna kepemilikan (ownership utility)
e.       guna pelayanan (service utility)
f.       guna dasar (basic utility)

F.      FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan jika kita menjual komputer/laptop, komputer/laptop yang akan kita jual bisa dijual dengan beberapa cara. Termasuk bila komposisinya diubah, maka hasil penjualannya juga berubah.Namundemikian, outputnya akan tetap sama. Misalnya untuk mencapai produksi komputer/laptop yang maksimal, maka diutuhkan beberapa tenaga manusia. Fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T          = teknologi (technology)

Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi. Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi :

a.       factor produksi alam

b.      factor produksi tenaga kerja manusia
c.       factor produksi modal
d.      factor produksi kewirausahaan
G.    PRODUKSI OPTIMAL
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain. 
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
  1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
  2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
  3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
            Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
  1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
  2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
  1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
  2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
  3. Biaya keusangan
  4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
  5. Biaya asuransi persediaan
  6. Biaya pajak persediaan
  7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
  8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

H.    BIAYA MINIMUM
Dalam teori produksi, jika biaya dapat diturunkan maka keuntungan dapat ditingkatkan. Jadi, satu syarat untuk memaksimalkan keuntungan adalah bagaimana caranya untuk meminimalkan biaya. Sehubungan dengan analisa teori produksi tersebut, suatu firma atau perusahaan harus memilih kombinasi tenaga kerja dan modal biaya yang lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah output tertentu.
Untuk sejumlah output tertentu menunjukkan bahwa suatu firma akan dibatasi pada isokuan tunggal. Dengan dikombinasikannya biaya tenaga kerja dan modal setidaknya akan berarti suatu firma harus berada di isocost yang layak untuk posisi semacam itu alias posisi terendah.
Besaran dari biaya input pada produksi gabungan sebagaimana di atas setidaknya terletak pada garis isocost yang bersinggungan dengan isokuan. Dengan kata lain, dua lereng pada diagram adalah setara : -MPL / MPK = -b / r. artinya sebagaimana hitungan penuh MPL / MPK = w/ r, yang juga diartikan sebagai bahwa output per rupiah bisa dihabiskan setara di semua input.
Jika ini tidak terjadi atau bukan semacam itu kasusnya, perusahaan dapat menggantikan input produksi termurah bagi pembiyaan produksi yang baik yang lebih rendah ataupun yang lebih mahal.
Contoh soal menghitung biaya yg paling minimal:
1. PT. ABG adalah perusahaan pemasok material bahan baku yang sedang melayani sebanyak 60 perusahaan pelanggan, studi yang dilakukan oleh bagian akuntansi menunjukkan bahwa biaya administrasi dan penjualan setiap pelanggan di ketahui merupakan fungsi TC = 40.000 + 50Q + 4Q2, dimana TC pertahun ($) dan Q adalah banyaknya perusahaan pelanggan, dengan menggunakan model regresi kubik anda diminta untuk :
  1. Hitung biaya tetap perusahaan setiap tahunnya
  2. Hitung biaya rata-rata sekarang yang dikeluarkan perusahaan untukmelayani sebanyak 60 pelanggan
  3. Hitung jumlah pelanggan pada tingkat output pada biaya rata-rata minimum
Jawab
a. intersep (kontanta) untuk fungsi biaya total kuadratik diatas adalah $  40,000. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya tetap perusahaan per tahun aladah :$ 40.000
b. Pada saat sekarang perusahaan sedang melayani 60 perusahaan pelanggan (Q=60), sehingga biaya rata-rata per perusahaan adalah :
AC  = TC/Q     = (40000 + 50Q + 4Q2)/Q
= {40000 + (50) ( 60) + 3 (60)2 } / 60
= 57400 / 60
=957
Jadi biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk melayani setiap perusahaam pelanggan adalah $957
            c. Pada kondisi biaya rata-rata minimun (AC minimum), maka biaya marjinal (MC)
sama dengan biaya rata-rata (AC). Dengan demikian tetapkan MC = AC
TC       = 40000 + 50Q + 4Q2→ MC = 50 + 8Q
AC      = TC/Q            = (40000 + 50Q + 4Q2)/Q = (40000/Q) + 50 + 4Q
MC      = AC → 50 + 8Q = (40000/Q) + 50 + 4Q → 4Q = 40000/Q →
4Q2   = 40000
Q2    = 10000 → Q = 100
Dengan demikian tingkat output yang meminimumkan biaya rata-rata perusahaan adalah melayani 100 perusahaan pelanggan (Q = 100). Pada tingkat output ini biaya rata-rata minimum adalah sebesar : AC = TC/Q = (40000 + 50Q + 4Q2)/ Q = (40000/Q) + 50 + 4Q = (40000/100) + 50 + 4 (100) = $ 850


SUMBER

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/
http://economicsessay.blogspot.com/2010/02/contoh-soal-perilaku-konsumen.html
http://hertadipramayudha.blogspot.com/2011/04/pengertian-produsen.html
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produsen-dan-fungsi-produksi/
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produksi-optimal/
http://biannur.wordpress.com/2012/03/09/biaya-produksi-minima/
PENGANTAR EKONOMI,UG, ADI KASWANTO

Sabtu, 06 April 2013

Ruang Lingkup Ekonomi



Nama : SYAHRAIN NADHROH

NPM : 16111971

Kelas : 2KA39


1. Definisi dan metodologi ekonomi.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity). Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari 'metode'.

2. Masalah-masalah yang mempengaruhi mekanisme harga.
  1. Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for whom secara adil.
  2. Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
  3. Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
  4. Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
  5. Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.
           
3. Definisi sistem ekonomi dan macam-macam sistem ekonomi.

            Definisi sistem ekonomi
            Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang  menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.

Macam-macam sistem ekonomi
1.      Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik

Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

2.      Sistem Ekonomi Liberal-Kapitalis

Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
1.      Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi
2.      Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar
3.      Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)
3.      Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi )

Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik. Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang masuk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik. 

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

1. Definisi penawaran dan permintaan.

Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual.
Definisi Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga sumber produksi.
  • Tingkat produksi.
  • Ekspektasi/perkiraan.
Definisi Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
  • Harga barang itu sendiri.
  • Harga barang lain yang berkaitan.
  • Tingkat pendapatan.
  • Selera konsumen.
  • Ekspektasi/perkiraan.
  •  
2. Hukum permintaan dan penawaran.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
3. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
a. Menjelaskan apa yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan dan penawaran.
           
Kurva permintaan dapat berubah karena:

1.
Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/eko103_03.jpg
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70 unit. 
2.
Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a.
Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b.
Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri. 
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/eko103_04.jpg
Pendapatan masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit. 

http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/simbol_L.gif
Dari data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya. Diskusikan dengan teman Anda lalu cocokkan dengan kunci jawaban!
Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi 1.300 unit. 
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/eko103_05.jpg
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/simbol_kunci.gif
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_2/images/eko103_06.jpg

4. Penentuan harga keseimbangan.
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

SUMBER :